GAYA TARIK ANTAR PARTIKEL KOHESI DAN ADHESI

Posted by on 2016-08-28 - 8:38 AM

Teknokiper.com - Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut sebagai zat. Bagian terkecil dari suatu zat disebut partikel. Partikel adalah penyusun suatu zat yang masih memiliki sifat zat tersebut. Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu zat cair, zat padat, dan gas. Salah satu yang menjadi perbedaan antara zat cair, zat padat, dan gas adalah gaya tarik antar partikelnya. Gaya antar partikel merupakan gaya tarik menarik yang mempengaruhi bentu suatu zat. Gaya antar partikel ini dipengaruhi oleh jarak. Semakin dekat jarak antar partikelnya, maka semakin besar gayanya. Sebaliknya, semakin jauh jarak antar partikel maka gayanya juga semakin lemah. Pada kesempatan ini, teknokiper akan membahas tentang gaya antar partikel yaitu kohesi dan adhesi beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Gaya tarik menarik antar partikel merupakan salah satu sifat dari partikel suatu zat. Berdasarkan jenis partikel yang terlibat, gaya tarik menarik antar partikel dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kohesi : partikel sejenis
2. Adhesi : tidak sejenis

#1 Pengertian Kohesi
Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel zat sejenis, misalnya gaya tarik antara partikel air dengan partikel air. Gaya tarik-menarik antar partikel sejenis dipengaruhi oleh jarak antara partikel dan kerapatannya.

Zat padat memiliki partikel-partikel yang jaraknya berdekatan sehingga kohesinya sangat besar. Karena gaya tarik antar partikelnya sangat kuat, maka partikel-partikel zat padat hanya bergetar di tempatnya. Itu sebabnya bentuk zat padat cenderung tetap.

Pada zat cair, partikel-partikelnya berada pada jarak yang lebih renggang sehingga kohesinya tidak sebesar gaya kohesi zat padat. Karena kohesinya tidak terlalu kuat, maka partiel-partikel zat cair dapat berpindah tempat bersama kelompoknya sehingga dapat mengalir dan mengikuti bentuk wadahnya.

Partikel-partikel di dalam gas sangat renggang sehingga gaya kohesinya sangat lemah . Itu sebabnya partikel-partikel gas dapat bergerak secara bebas sehingga volume gas dapat berubah dan segera mengisi penuh ruang yang ditempatinya.

Salah satu akibat dari gaya kohesi yang dominan dapat dilihat dalam pertemuan dua zat. Jika dua zat dicampurkan tidak akan saling melekat karena adanya gaya kohesi. Contoh peristiwa kohesi antaralain:
1. Bentuk bulat Air di atas daun talas
2. Tidak melekatnya raksa pada dinding pipa kapiler
3. Tidak bercampurnya air dengan minyak

#1 Pengertian Adhesi
Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel-partikel yang tidak sejenis misalnya antara partikel air dengan partikel kaca. Gaya adhesi yang lebih dominan mengakibatkan dua zat yang dicampurkan akan saling melekat.

Beberapa contoh peristiwa adhesi antaralain:
1. Melekatnya kapur pada papan tulis
2. Melekatnya tinta spidol pada kertas
3. Melekatnya air pada dinding pipa kapiler

Baca juga : Soal Latihan dan Jawaban Suhu dan Termometer.

Hubungan Kohesi dan Adhesi

Ketika kita mencampurkan dua jenis zat yang berbeda, maka ada tiga kemungkinan atau kondisi yang akan terjadi karena adanya pengaruh kohesi dan adhesi, yaitu:
#1 Adhesi > kohesi
Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya kohesinya, maka kedua zat akan saling menempel. Contohnya, air yang menempel pada kaca.

Untuk air yang dimasukkan dalam tabung kaca, karena gaya adhesi lebih besar dari gaya kohesinya, maka permukaan air di dalam tabung kaca adalah meniskus cekung, yaitu membentuk cekungan.

#2 Kohesi > adhesi
Jika gaya kohesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya adhesinya, maka kedua zat tidak akan bercampur. Contohnya, minyak kelapa dicampur dengan air.

Untuk raksa yang dimasukkan dalam tabung kaca, karena gaya kohesi lebih besar dari gaya adhesinya, maka permukaan raksa dalam tabung kaca adalah meniskus cembung, yaitu membentuk gundukan.

#3 Adhesi = kohesi
Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya kohesinya, kedua zat akan bercampur merata. Contohnya, air dicampur dengan alkohol.

Untuk zat cair yang dimasukkan dalam tabung kaca, karena gaya kohesi sama dengan adhesinya, maka permukaan zat cair tersebut akan datar atau lurus. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.

Bentuk permukaan zat cair dalam tabung kaca

Baca juga : Soal Latihan dan Jawaban Gerak Lurus.

Contoh Soal 1:
Perhatikan gambar berikut ini!

adhesi dan kohesi

Permukaan zat cair di pipa D lebih tinggi daripada pipa lainnya karena adhesi ...
A. Sama dengan kohesi
B. Lebih besar daripada kohesi
C. Lebih kecil daripada kohesi
D. Lebih lemah daripada kohesi

Pembahasan :
Pada gambar tersebut dapat kita lihat bahwa bentuk permukaan zat cair di dalam pipa itu adalah meniskus cekung. Meniskus cekung terjadi karena gaya tarik-menarik antar partikel zat cair dengan dinding pipa lebih besar dari gaya tarik antar partikel zat cair.

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa gaya adhesi pada gambar tersebut lebih besar daripada gaya kohesinya.
Jawaban : B

Contoh Soal 2:
Empat jenis zat cair dimasukkan ke dalam gelas kaca seperti gambar di bawah ini:

gaya adhesi dan kohesi

Dari keempat zat cair tersebut, yang memiliki kohesi paling besar adalah ....
A. Gelas I
B. Gelas 2
C. Gelas 3
D. Gelas 4

Pembahasan :
Jika gaya kohesi zat cair lebih besar atau lebih dominan dari gaya adhesi, maka permukaan zat cair adalah meniskus cembung. Dari keempat zat cair tersebut yang permukaannya meniskus cembung adalah gelas 2 dan gelas 4.

Karena gelas 4 lebih cembung dari gelas 2, maka zat cair yang memiliki kohesi paling besar adalah zat cair pada gelas 4.
Jawaban : D 

Baca juga : Tata Surya dan Pengelompokan Planet.



0 comments :

Post a Comment