Kebalikan teorema Pythagoras pada dasarnya merupakan suatu cara untuk menentukan jenis segitiga jika panjang sisi-sisinya diketahui. Dengan kata lain, kebalikan teorema Pythagoras digunakan untuk melihat apakah segitiga itu siku-siku, lancip, atau tumpul.
Untuk menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi-sisinya, maka kita harus menentukan sisi terpanjangnya terlebih dahulu. Sisi terpanjang inilah yang kemudian kita jadikan sebagai patokan untuk menentukan jenis segitiga berdasarkan sudutnya.
Misal diberi sebuah segitiga ABC dengan a > b > c > 0 yang kita tidak tahu jenisnya apakah siku-siku, lancip, atau tumpul. Dari kondisi ini bisa kita lihat bahwa sisi a merupakan sisi terpanjang sedangkan c adalah sisi terpendek.
Jika pajang a, b, dan c diketahui, maka untuk menyelidiki jenis segitiganya kita dapat menggunakan prinsip kebalikan teorema Pythagoras, yaitu:
1. Jika a2 = b2 + c2, segitiga ABC siku-siku
2. Jika a2 < b2 + c2, segitiga ABC lancip
3. Jika a2 > b2 + c2, segitiga ABC tumpul
1. Jika a2 = b2 + c2, segitiga ABC siku-siku di A
2. Jika b2 = a2 + c2, segitiga ABC siku-siku di B
3. Jika c2= a2 + b2, segitiga ABC siku-siku di C
Baca juga : Contoh Soal dan Pembahasan Teorema Pythagoras.
Contoh Soal 1 :
Diketahui segitiga ABC dengan ukuran AB = 5 cm, AC = 12 cm, dan BC = 13 cm. Tentukanlah jenis segitiga ABC tersebut.
Pembahasan :
Dik : AB = 5 cm, AC = 12 cm, dan BC = 13 cm
Dit : jenis segitiga = ... ?
Dari data yang diketahui, bisa kita lihat bahwa sisi terpanjangnya adalah BC yaitu 13 cm. Sebagai langkah pertama, kita tentukan kuadrat BC sebagai berikut:
⇒ BC2 = 132
⇒ BC2 = 169
Jumlah kuadrat sisi lainnya :
⇒ AC2 + AB2 = 122 + 52
⇒ AC2 + AB2 = 144 + 25
⇒ AC2 + AB2 = 169
Dari hasil di atas, maka kita peroleh hubungan :
⇒ BC2 = AC2 + AB2
Karena BC2 = AC2 + AB2, maka segitiga ABC adalah segitiga siku-siku. Letak siku-sikunya adalah di titik A karena titik A berada di hadapan sisi terpanjang BC.
Contoh Soal 2 :
Dari ketiga segitiga di bawah ini, tentukanlah segitiga mana yang merupakan segitiga lancip.
A. Segitiga ABC, a = 9 cm, b = 8 cm, dan c = 6 cm
B. Segitiga PQR, p = 10 cm, q = 8 cm, dan r = 6 cm
C. Segitiga XYZ, x = 17 cm, y = 12 cm, dan z = 11 cm
Pembahasan :
Untuk segitiga lancip berlaku a2 < b2 + c2, dengan a adalah sisi terpanjang segitiga. Berdasarkan prinsip itu, maka kita cek pada masing-masing segitiga apakah hubungan tersebut berlaku:
A. Segitiga ABC, a terpanjang
⇒ a2 < b2 + c2
⇒ 92 < 82 + 62
⇒ 81 < 64 + 36
⇒ 81 < 100 (Benar)
Berarti segitiga ABC adalah segitiga lancip.
B. Segitiga PQR, p terpanjang
⇒ p2 < q2 + r2
⇒ 102 < 82 + 62
⇒ 100 < 64 + 36
⇒ 100 < 100 (Salah)
Karena p2 = q2 + r2 = 100, maka segitiga PQR bukan segitiga lancip melainkan segitiga siku-siku.
C. Segitiga XYZ, x terpanjang
⇒ x2 < y2 + z2
⇒ 172 < 122 + 112
⇒ 289 < 144 + 121
⇒ 289 < 265 (Salah)
Karena x2 > y2 + z2 (289 > 265), maka segitiga XYZ bukan segitiga lancip melainkan segitiga tumpul.
Dengan demikian, dari ketiga segitiga tersebut yang merupakan segitiga lancip adalah segitiga ABC dengan sudut lancip di titik A.
Baca juga : Rumus dan Kegunaan Teorema Pythagoras beserta Contoh.
0 comments :
Post a Comment