Pengertian dan Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial

Posted by on 2016-04-21 - 10:22 PM

Penyimpangan sosial merupakan segala tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nlai dan norma-norma yang berlaku secara umum di tengah masyarakat. Penyimpangan sosial dipandang sebagai perilaku yang tidak diharapkan atau ditolak oleh masyarakat secara umum. Penyimpangan sosial biasanya terjadi karena adanya perbedaan pandangan, ketidaksesuaian, atau penolakan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Dengan kata lain, penyimpangan termasuk bentuk reaksi terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di suatu kelompok.

Gillin berpendapat bahwa penyimpangan sosial atau deviasi merupakan perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial. Artinya, menyimpang atau tidaknya suatu perilaku juga bergantung pada nilai dan norma sosial yang berlaku di kelompok tersebut.

Menurut Robert M.Z Lawang, penyimpangan sosial merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku tersebut.

James W. Van Der Zanden mengemukakan bahwa penyimpangan sosial merupakan perilaku yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi. Jadi, James beranggapan bahwa perilaku menyimpang bersifat relatif bergantung pada sudut pandang suatu kelompok.

Penyimpangan Sosial Berdasarkan Reaksi Pelaku Terhadap Norma Sosial

Penyimpangan sosial pada dasarnya timbul akibat reaksi individu terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku. Berdasarkan reaksi individu terhadap nilai dan norma sosial, penyimpangan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu ritualisme, retreatisme, rebellion, dan inovasi.

Ritualisme
Ritualisme merupakan penyimpangan sosial yang terjadi ketika pelaku masih memegang teguh norma-norma yang berlaku. Misalnya tindakan seseorang yang mengabaikan orang lain karena merasa tidak bergantung pada orang tersebut.

Retreatisme
Retreatisme merupakan penyimpangan sosial yang terjadi ketika pelaku menolak nilai dan norma sosial yang berlaku namun tidak mempunyai solusi atau jalan keluar yang lebih baik.

Rebellion
Rebellion atau pemberontakan merupakan penyimpangan sosial yang terjadi ketika pelaku menolak nilai dan norma sosial yang berlaku dan ingin menggantinya dengan nilai dan norma yang baru.

Inovasi
Inovasi bisa juga menjadi suatu penyimpangan sosial. Inovasi terjadi ketika pelaku menyetujui nilai dan norma sosial yang berlaku tetapi berusaha menemukan nilai dan norma baru yang ia anggap lebih baik. Dalam hal ini, pelaku tetap menerima nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Bentuk Penyimpangan Berdasarkan Sifat

Menurut Lemert, penyimpangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat dapat dibedakan berdasarkan sifatnya. Lemert mengelompokkan penyimpangan sosial menjadi dua sifat yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder.

Penyimpangan Primer
Penyimpangan primer merupakan penyimpangan sosial yang sifatnya sementara dan tidak dilakukan secara terus-menerus. Umumnya, penyimpangan tersebut masih dalam batas toleransi dan pelaku penyimpangan masih dapat diterima oleh kelompok sosialnya.

Salah satu contoh penyimpangan sosial yang dapat digolongkan ke dalam penyimpangan primer adalah seorang murid yang untuk pertamakalinya datang terlambat ke sekolah masih diberikan toleransi oleh guru dan hanya menmperoleh bimbingan.

Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan sekunder merupakan penyimpangan sosial yang sifatnya berkelanjutan dan dilakukan berulang kali. Karena sifatnya yang berkelanjutan, penyimpangan sekunder tidak mendapat toleransi dari kelompok masyarakat dan pelaku penyimpangan akan mendapat penolakan atau tindakan keras.

Beberapa perilaku menyimpang yang digolongkan ke dalam penyimpangan sekunder antaralain perampokan, penjambretan, pelanggaran lalu lintas yang dilakukan dengan sengaja dan beruang-ulang, penggunaan obat-obat terlarang, dan sebagainya. 

Bentuk Penyimpangan Berdasarkan Pelaku

Segala tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku pada akhirnya akan menimbulkan pertentangan antar individu dengan individu atau individu dengan kelompok. Jika dilihat berdasarkan pelakunya, maka penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu penyimpangan individu, penyimpangan kelompok, daan penyimpangan gabungan.

Penyimpangan Individual
Sesuai dengan namanya, penyimpangan individu (individual deviation) merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang secara pribadi. Bentuk penyimpangan tersebut biasanya merupakan penolakan atau penentangan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku.

Penyimpangan individual dapat terjadi karena kelalaian atau karena kesengajaan. Jika karena faktor kesengajaan, artinya pelaku memang secara sadar melanggar nilai dan norma sosial yang berlaku di lingkungannya.

Seorang filsuf dari Jerman, Schopenhauer mengaitkan penyimpangan individual dengan karakater bawaan yang dimiliki oleh masing-masing individu sejak lahir. Ia berpendapat bahwa lingkungan dan didikan tidak mempengaruhi perkembangan seseorang.

Seseorang yang dilahirkan dengan karakter kurang baik sejak lahir akan tumbuh menjadi individu yang senantiasa bersifat kurang baik. Schopenhauer berpendapat bahwa hal tersebut sudah karakter mutlak orang tersebut.

Karakter seperti ini memang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari dimana pasti ada anak atau individu yang berwatak keras, pembangkang, bandal dan jahat sehingga cenderung lebih sering melakukan penyimpangan meskipun berulang kali diberi bimbingan.

Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok (Group Deviation) merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh sekelompok orang yang sama-sama menentang nilai dan norma sosial yang berlaku di lingkungan mereka.

Penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang yang memilki pandangan, visi, ataupun tujuan yang sama. Biasanya, penyimpangan tersebut terjadi karena sekelompok orang tersebut melakukannya bersama-sama. Artinya, jika sendirian belum tentu individu tersebut berani melakukannya.

Bentuk penyimpangan kelompok secara umum dipicu oleh timbulnya pertentangan antar golongan atau kelompok yang pada akhirnya mengganggu kehidupan sosial di sekitarnya misalnya tawuran antar siswa, perkelahian antar geng, perkelahian antar komunitas, dan sebagainya.

Penyimpangan Gabungan
Penyimpangan gabungan merupakan penyimpangan campuran yang dilakukan oleh oleh individu yang kemudian disusul oleh kelompok. Penyimpangan gabungan biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari individu tertentu yang menjadi penghasut.

Berbeda dengan penyimpangan kelompok yang sering dipicu oleh pertentangan antar kelompok, penyimpangan gabungan lebih sering terjadi karena adanya penolakan terhadap aturan-aturan tertentu yang berlaku di masyarakat secara umum.

Penyimpangan ini dapat terjadi karena adanya pengaruh kuat dari seseorang yang mempunyai status sosial yang cukup tinggi atau orang-orang yang mempunyai keahlian khusus sehingga dapat mempengaruhi orang lain untuk mewujudkan gagasannya yang secara umum melanggar norma sosial.

Salah satu contoh penyimpangan gabungan yang sering terjadi di lingkungan masyarakat adalah tindakan sekelompok orang yang menyakiti seorang warga yang dipandang menghalangi kepentingan pengusaha yang bertujuan mengeksploitasi kekayaan alam di suatu desa.

Bentuk Penyimpangan Sosial Berdasarkan Tindakan

Penyimpangan sosial pada dasarnya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap individu maupun lingkungan sosial. Beberapa bentuk penyimpangan sosial yang umum terjadi di masyarakat antaralain kejahatan, seks bebas, konsumsi obat-obatan terlarang, dan gaya hidup yang tidak wajar.

Kejahatan
Kejahatan merupakan bentuk penyimpangan sosial yang paling umum terjadi di masyarakat. Kejahatan yang dilakukan oleh pelaku penyimpangan dapat terjadi keada manusia atau kepada undang-undang atau peraturan.

Kejahatan yang paling umum terjadi di kehidupan bermasyarakat antaralain pembunuhan, penipuan, penjambretan, perampokan, tindakan korupsi, pemerkosaan, penganiayaan, perkelahian, tawuran, pemalakan, dan sebagainya.

Contoh kejahatan dalam bentuk pelanggaran terhadap undang-undang atau peraturan pemerintah antaralain tindaakn sabotase, separatis, tindakan anarkis, kudeta, pemberontakan, pelanggaran rambu lalu lintas, pembuangan sampah tida pada tempatnya, dan sebagainya.

Seks Bebas
Seks bebas merupakan hubungan seksual di luar nikah dan termasuk bentuk pelanggaran terhadap norma. Tentu saja tindakan semacam ini termasuk penyimpangan sosial dan tidak sesuai degan nilai-nilai dan norma yang berlaku khususnya di Indonesia.

Hubungan seksual yang dilakukan oleh sepasang pria dan wanita yang tidak terikat oleh pernikahan termasuk perbuatan zina. Perbuatan zina dapat merusak nilai dan norna kehidupan sehingga mendapat penolakan oleh masyarakat secara umum.

Di berbagai daerah diberlakukan peraturan yang memberi hukuman atau sanksi kepada pelaku yang melakukan tindakan zina. Sanksi yang diterima dapat berupa hukuman fisik, hukuman berdasarkan adat, atau berupa cibiran dan rasa tidak hormat.

Penyalahgunaan Obat-obatan Terlarang
Di era globalisasi yang serba canggih ini, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya merupakan salah satu permasalahan yang sulit diselesaikan. Indonesia sendiri saat ini sedang mengalami darurat narkoba akibat penyebaran narkoba yang kian tidak terkendali.

Gaya Hidup Tidak Wajar
Bentuk penyimpangan yang terakhir adalah gaya hidup yang tidak wajar. Gaya hidup yang tidak wajar tergolong penyimpagan sosial karena dapat menganggu kehidupan masyarakat. Beberapa gaya hidup yang tidak wajar antaralain berjudi, berpesta ria, kebiasaan pamer, arogansi, perkumpulan yang menentang norma sosial, dan sebagainya.




0 comments :

Post a Comment