Badai merupakan salah satu bencana alam yang tak hanya dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian, tetapi juga dapat menelan korban jiwa. Ketika badai melanda suatu wilayah, maka hembusan angin yang begitu dahsyat membuat suasana menjadi mencekam. Orang-orang akan menjadi sangat panik dan berusaha menyelamatkan diri. Jika kecepatan angin sangat tinggi, maka kerusakan yang ditimbulkan biasanya akan lebih parah. Banyak pohon yang akan bertumbangan bahkan bangunan pun akan ikut roboh dan berterbangan.
Badai merupakan angin kencang yang menyertai cuaca buruk yang biasanya datang secara tiba-tiba dengan kecepatan mencapai 65 knots atau lebih. Umumnya badai selalu disertai dengan material lain seperti debu, salju, es, guntur, dan sebagainya yang membuat suasana menjadi semakin buruk dan mencekam.
Berdasaran skala badai Saffir-Simpson, badai dapat dibagi menjadi 5 kategori. Kategori tersebut ditentukan berdasarkan intensitas angin atau kecepatan anginnya. Semakin besar nomor kategori, maka semakin besar pula kecepatan anginnya dan semakin parah pula kerusakan yang ditimbulkannya.
Kategori Badai
Berikut kami rangkum 5 kategori badai berdasarkan kecepatan anginnya dan kerusakan yang dapat ditumbulkan oleh masing-masing kategori tersebut.
Badai yang termasuk ke dalam kategori 1 adalah badai yang kecepatan anginnya 119-153 km/h. Badai jenis ini termasuk badai yang berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan yang cukup serius. Badai kategori 1 dapat menimbulkan kerusakan pada atap bangunan, batang pohon, dan tiang listrik.
Ketika badai kategori 1 terjadi, biasanya bangunan dengan konstruksi yang baik cenderung dapat bertahan dan hanya mengalami kerusakan pada bagian atap atau bagian sirap. Batang-batang pohon yang tidak terlalu besar biasanya akan patah. Sampah dan benda-benda ringan akan berhamburan.
Meski kecepatan anginnya masih terbilang rendah bila dibandingkan kategori lainnya, tetapi badai kategori 1 juga dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan listrik. Badai ini dapat mengakibatkan pemadaman listrik hingga beberapa hari.
Ketika badai kategori 1 terjadi, biasanya bangunan dengan konstruksi yang baik cenderung dapat bertahan dan hanya mengalami kerusakan pada bagian atap atau bagian sirap. Batang-batang pohon yang tidak terlalu besar biasanya akan patah. Sampah dan benda-benda ringan akan berhamburan.
Meski kecepatan anginnya masih terbilang rendah bila dibandingkan kategori lainnya, tetapi badai kategori 1 juga dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan listrik. Badai ini dapat mengakibatkan pemadaman listrik hingga beberapa hari.
Kategori 2
Badai kategori 2 memiliki kecepatan angin antara 154-177 km/h. Badai kategori 2 termasuk kategori badai yang sangat berbahaya karena badai ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih serius daripada badai kategori 1.
Badai kategori 2 dapat menimbulkan kerusakan yang lebih luas meliputi kerusakan parah pada bagian atap bangunan, tercerabutnya akar-akar pepohonan sehingga banyak pohon yang tumbang dan menghalangi jalan, serta rusaknya aliran listrik.
Dengan kerusakan yang lebih luas, badai kategori 2 dapat menyebabkan padamnya listrik di suatu wilayah dalam waktu yang lebih lama daripada badai kategori 1 karena dibutuhkan waktu yang lebih lama pula untuk menangani kerusakan yang terjadi.
Badai kategori 2 dapat menimbulkan kerusakan yang lebih luas meliputi kerusakan parah pada bagian atap bangunan, tercerabutnya akar-akar pepohonan sehingga banyak pohon yang tumbang dan menghalangi jalan, serta rusaknya aliran listrik.
Dengan kerusakan yang lebih luas, badai kategori 2 dapat menyebabkan padamnya listrik di suatu wilayah dalam waktu yang lebih lama daripada badai kategori 1 karena dibutuhkan waktu yang lebih lama pula untuk menangani kerusakan yang terjadi.
Kategori 3
Badai kategori 3 adalah badai yang memiliki kecepatan angin antara 178-208 km/h. Badai kategori 3 termasuk salah satu kategori utama atau badai yang dapat menimbulkan kerusakan yang dahsyat. Dengan kecepatan angin yang lebih besar, tentu kerusakan yang timbul juga lebih parah dari kategori 2.
Tak hanya merusak bagian atap, badai kategori 3 dapat menyebabkan atap bangunan (dengan konstruksi baik) terlepas dan berhamburan layaknya sampah dan dedaunan. Banyak pohon dan tiang listrik yang tumbang dan menghalangi jalan.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh badai kategori 3 biasanya akan menyebabkan listrik dan air tidak tersedia dalam waktu yang relatif lama yaitu beberapa minggu setelah badai berlalu. Dengan kerusakan yang serius tersebut, badai jenis ini juga dapat menimbulkan korban jiwa akibat reruntuhan.
Salah satu bencana badai yang kekuatan anginnya setara dengan badai kategori 3 adalah bencana topan (kecepatan mencapai 185 km/h) yang melanda Pakistan Timur dan Benggala Barat di India. Bencana yang terjadi pada 12 November 1970 itu menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dan tercatat sebagai salah satu bencana alam yang paling mematikan di dunia.
Tak hanya merusak bagian atap, badai kategori 3 dapat menyebabkan atap bangunan (dengan konstruksi baik) terlepas dan berhamburan layaknya sampah dan dedaunan. Banyak pohon dan tiang listrik yang tumbang dan menghalangi jalan.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh badai kategori 3 biasanya akan menyebabkan listrik dan air tidak tersedia dalam waktu yang relatif lama yaitu beberapa minggu setelah badai berlalu. Dengan kerusakan yang serius tersebut, badai jenis ini juga dapat menimbulkan korban jiwa akibat reruntuhan.
Salah satu bencana badai yang kekuatan anginnya setara dengan badai kategori 3 adalah bencana topan (kecepatan mencapai 185 km/h) yang melanda Pakistan Timur dan Benggala Barat di India. Bencana yang terjadi pada 12 November 1970 itu menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dan tercatat sebagai salah satu bencana alam yang paling mematikan di dunia.
Kategori 4
Badai yang memiliki kecepatan angin antara 209-251 km/h digolongkan ke dalam badai kategori 4. Sama sperti badai kategori 3, badai kategori 4 juga termasuk badai kategori utama yang kerusakannya disebut sebagai bencana dahsyat.
Tak hanya mengakibatkan kerusakan parah pada bagian atap, badai kategori 4 juga menyebabkan rusak dan hilangnya struktur utama atap serta dinding eksterior bangunan. Banyaknya pohon dan tiang listrik yang tumbang menyebabkan sebagian wilayah terisolasi.
Akibat dari kerusakan yang dahsyat tersebut, padamnya listrik dan kesulitan air dapat berlangsung selama beberapa minggu bahkan beberapa bulan. Badai kategori 4 juga dapat mengakibatkan beberapa wilayah tidak dapat dihuni dalam waktu yang lama.
Salah satu bencana badai kategori 4 yang pernah terjadi adalah badai yang menerjang Galveston dengan angin berkecepatan 217 km/jam. Dengan kecepatan seperti itu tentu badai tersebut mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.
Tak hanya mengakibatkan kerusakan parah pada bagian atap, badai kategori 4 juga menyebabkan rusak dan hilangnya struktur utama atap serta dinding eksterior bangunan. Banyaknya pohon dan tiang listrik yang tumbang menyebabkan sebagian wilayah terisolasi.
Akibat dari kerusakan yang dahsyat tersebut, padamnya listrik dan kesulitan air dapat berlangsung selama beberapa minggu bahkan beberapa bulan. Badai kategori 4 juga dapat mengakibatkan beberapa wilayah tidak dapat dihuni dalam waktu yang lama.
Salah satu bencana badai kategori 4 yang pernah terjadi adalah badai yang menerjang Galveston dengan angin berkecepatan 217 km/jam. Dengan kecepatan seperti itu tentu badai tersebut mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.
Kategori 5
Kategori terakhir yang merupakan badai terdahsyat yang sangat mematikan adalah badai kategori 5. Badai kategori 5 memiliki kecepatan angin 252 km/h atau lebih besar. Badai jenis ini biasanya selalu menimbulkan kerugian yang sangat besar dan menelan banyak korban jiwa.
Tak hanya merusak struktur utama atap dan dinding eksterior bangunan, badai kategori 5 bahkan dapat menyebabkan bangunan berkonstruksi baik roboh dan ratah dengan tanah. Semua serpihan-serpihan bangunan yang sudah roboh akan berhamburan bersama daun, sampah, dan cabang-cabang pohon.
Jika badai kategori 5 melanda suatu daerah, maka akan banyak wilayah yang terisolasi akibat tumbangnya pepohonan dan tiang listrik. Kerusakan yang terjadi dapat mengakibatkan padamnya listrik selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Akibat badai yang mematikan tersebut, bisa dipastikan akan banyak wilayah yang tidak dapat atau tidak layak untuk dihuni dalam beberapa minggu atau bulan sampai dilakukan perbaikan dan pembangunan kembali.
Salah satu bencana badai kategori 5 yang menjadi perbincangan hangat di masanya adalah badai katrina yang melanda wilayah tenggara Amerika Serikat pada 24 hingga 31 agustus 2005. Kerusakan yang timbul akibat badai Katrina sangat luas mencapai 200 kilo meter persegi.
Badai dahsyat tersebut menewaskan setidaknya 1.289 orang dan menyebabkan kerugian hingga Rp 2,3 triliun. Badai katrina menyebabkan padamnya listrik di banyak wilayah dan mengakibatkan banjir besar di wilayah New Orleans.
Demikian 5 kategori badai berdasarkan kecepatan anginnya dan kerusakan yang ditimbulkannya. Semoga bermanfaat.
0 comments :
Post a Comment