Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang jenis-jenis gempa berdasarkan kedalaman hiposentrum. Kami telah sedikit menyinggung mengenai beberapa sudut pandang yang menjadi dasar dalam penggolongan gempa bumi. Secara umum ada empat hal yang membedakan jenis gempa yang satu dengan gempa bumi lainnya, yaitu intensitas atau kekuatan gempa, proses terjadi atau faktor penyebab gempa, jenis gelombang, dan kedalaman hiposentrum atau kedalaman sumber gempa di dalam bumi.
Jika dilihat berdasarkan kedalaman hiposentrum, maka gempa bumi dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu gempa dalam, gempa menengah, dan gempa dangkal. Pada kesempatan ini kita akan membahas jenis-jenis gempa bumi berdasarkan faktor penyebab atau proses terjadinya.
Untuk mengkaji jenis-jenis gempa bumi berdasarkan proses atau penyebabnya, ada baiknya jika kita terlebih dahulu memahami istilah-istilah geografi yang berhubungan dengan gempa bumi atau gelombang. Dua istilah umum yang sering kita dengar adalah vulkanisme dan tektonisme.
Gerakan tektonik merupakan pergerakan lempeng-lempeng tektonik dari kulit bumi baik secara horizontal maupun secara vertikal. Gerak tekonik terjadi akibat pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya. Pergerakan yang terjadi secara tiba-tiba dan kecepatan yang besar dapat menimbulkan getaran yang menimbulkan kerusakan.
Vulkanisme merupakan proses yang berhubungan dengan aktivitas magma atau gunung api. Proses keluarnya magma mencapai permukaan bumi dapat terjadi melalui retakan-retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut diatrema.
Pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas hingga sampai ke permukaan bumi menimbulkan suatu pergerakan atau getaran yang dapat diasakan dari permukaan bumi. Aktivitas magma terjadi akibat suhu yang tinggi dan banyaknya gas aktif yang terkandung di dalamnya.
Pengertian Tektonisme dan Vulkanisme
Tektonisme merupakan tenaga dari dalam bumi yang menimbulkan gerak. Gerakan tersebut dapat menimbulkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) pada kulit bumi. Gerakan yang ditimbulkan oleh aktivitas tektonisme disebut gerak tektonik.Gerakan tektonik merupakan pergerakan lempeng-lempeng tektonik dari kulit bumi baik secara horizontal maupun secara vertikal. Gerak tekonik terjadi akibat pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya. Pergerakan yang terjadi secara tiba-tiba dan kecepatan yang besar dapat menimbulkan getaran yang menimbulkan kerusakan.
Vulkanisme merupakan proses yang berhubungan dengan aktivitas magma atau gunung api. Proses keluarnya magma mencapai permukaan bumi dapat terjadi melalui retakan-retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut diatrema.
Pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas hingga sampai ke permukaan bumi menimbulkan suatu pergerakan atau getaran yang dapat diasakan dari permukaan bumi. Aktivitas magma terjadi akibat suhu yang tinggi dan banyaknya gas aktif yang terkandung di dalamnya.
Jenis Gempa Berdasarkan Proses
Berdasarkan faktor penyebab atau proses terjadinya, gempa bumi dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pada kesempatan ini kita akan membahas 5 jenis gempa bumi, yaitu :
- Gempa TektonikGempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas tektonik. Gempa tektonik disebabkan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik pada kerak bumi yang terjadi secara tiba-tiba sehingga terjadi gesekan yang menimbulkan getaran.
Secara umum gempa tektonik terjai karena adanya gerak orogenetik yaitu jenis aktivas tektonik yang berlangsung sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit namun pengaruhnya menyebar ke wilayah yang lebih luas.
Gerakan orogenetik dapat berupa lipatan atau patahan. Lipatan diakibatkan oleh tekanan dalam arah horizontal dan vertikal pada kulit bumi yang sifatnya elastis. Sedangkan patahan terjadi akibat tenaga tersebut bekerja pada kulit bumi yang tidak elastis. - Gempa VulkanikGempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas magma dalam gunung berapi. Gempa vulkanik sering juga disebut gempa gunung api karena secara umum gempa tersebut terjadi sebelum atau sesudah letusan gunung berapi.
Getaran-getaran yang ditimbulkan pada gempa vulkanik sering dijadikan sebagai indikasi atau perkiraan akan meletusnya sebuah gunung berapi. Bila aktivitas magma semakin tinggi, maka akan timbul suatu ledakan atau letusan yang juga menimbulkan gempa bumi. - Gempa RuntuhanGempa runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi akibat peristiwa runtuhnya tanah atau batuan karena pengaruh kondisi yang curam atau struktur yang rapuh. Gempa runtuhan biasanya hanya mempengaruhi wilayah di sekitar dan tidak telalu membahayakan.
Gempa runtuhan biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun daerah pertambangan, lereng gunung, pantai yang curam, dan tempat lainnya yang memeliliki energi potensial yang besar untuk runtuh. Gempa runtuhan biasanya bersifat lokal dan sangat jarang terjadi. - Gempa TumbukanGempa bumi tumbukan atau gempa bumi jatuhan merupakan gempa kecil atau besar yang terjadi akibat tumbukan meteor atau steroid yang jatuh ke permukaan bumi. Gempa jenis ini sangat jarang terjadi namun berdasarkan kajian ilmiah pernah terjadi pada zaman purbakala dan mengiringi evolusi makhluk hidup di muka bumi.
- Gempa BuatanSesuai dengan namanya, gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang terjadi akibat perbuatan manusia baik sengaja atau tidak disengaja. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan gempa bumi antaralain ledakan nuklir di bawah permukaan tanah atau di dasar laut, ledakan dinamit, dan sebagainya.
Demikian jenis-jenis gempa berdasarkan proses terjadinya, semoga bermanfaat.
Thx,ini sangat membantu saya ^-^
ReplyDelete