Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan Terhadap Lingkungannya

Posted by on 2017-11-08 - 10:53 AM

Teknokiper.com - Adaptasi Fisiologi Hewan. Pada kesempatan sebelumnya telah dibahas beberapa contoh adaptasi morfologi atau peyesuaian bentuk alat tubuh hewan terhadap lingkungan. Kali ini, teknokiper akan membahas beberapa contoh bentuk adaptasi fisiologi pada beberapa hewan. Anda mungkin pernah melihat bentuk tubuh onta melalui tayangan televisi atau media lain, tapi pernahkah anda bertanya mengapa terdapat punuk di pundak onta dan mengapa hewan tersebut dapat bertahan hidup di lingkungan yang kering seperti gurun pasir? Atau pernahkah anda terfikir bagaimana rayap bisa menghancurkan perabotan rumah yang terbuat dari kayu? Jawaban dari pertanyaan tersebut berhubungan dengan upaya penyesuaian fungsi alat tubuh hewan terhadap lingkungannya.

Pengertian Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah bentuk adaptasi makhluk hidup yang dilakukan dengan cara menyesuaikan fungsi faal tubuh atau fungsi alat tubuhnya agar sesuai dengan kondisi lingkungan. Penyesauian tersebut umumnya berkaitan dengan beberapa faktor eksternal seperti oksigen, kadar garam, intensitas cahaya, dan sebagainya.

Karena penyesuaian terjadi pada fungsi alat tubuh atau organ tubuh, maka adaptasi fisiologi cenderung lebih sulit untuk diamati karena tidak seperti adaptasi morfologi yang dapat dilihat dari bentuk atau struktur tubuhnya. Adaptasi fisiologi juga berhubungan erat dengan penyesuaian tingkah laku makhluk hidup.

Adaptasi fisiologi yang dilakukan makhluk hidup biasanya berkaitan dengan fungsi khusus dari alat tertentu di dalam tubuhnya serta melibatkan zat-zat tertentu yang mendukung fungsi tersebut. Biasanya penggunaan zat-zat itu berhubungan langsung dengan metabolisme tubuh.

Adaptasi fisiologi pada hewan

Adaptasi Fisiologi Pada Hewan

Sama seperti pada tumbuhan, adaptasi fisiologi pada hewan juga cenderung sulit diamati karena penyesuaian fungsi faal tubuh kebanyakan berhubungan dengan organ dalam sehingga tidak terlihat. Berikut beberapa contoh adaptasi fisiologi beberapa jenis hewan.

#1 Hewan Herbivora
Hewan herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan atau dedaunan. Karena serat tumbuhan cedenrung sulit untuk dihancurkan (dicerna), maka peyesuaian fisiologi yang dilakukan hewam pemakan tumbuhan adalah menghasilkan enzim selulosa di dalam saluran pencernaannya untuk mencerna selulosa pada serat-serat tumbuhan.

#2 Ikan Air Tawar
Karena air tawar lebih encer dibanding cairan tubuh ikan, maka air cenderung masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Untuk membuang kelebihan air, ikan air tawar sedikit minum dan banyak mengeluarkan urin yang encer.

#3 Ikan Air Laut
Karena kadar garam air laut lebih tinggi dibanding kadar garam air tawar, maka ikan laut cenderung lebih cepat kekurangan air sehingga banyak minum. Hal itu menyebabkan kadar garam dalam darah menjadi tinggi sehingga untuk mengatasinya ikan laut mengeluarkan urin yang pekat dalam jumlah sedikit.

#4 Hewan Padang Pasir
Binatang yang hidup di lingkungan kering seperti padang pasir misalnya unta, memiliki kotoran yang kering dan hanya menghasilkan urine yang pekat dalam jumlah sedikit. Hal itu berkaitan dengan fungsi faal tubuh dalam menyesuaikan ketersediaan air di tempat itu. Selain itu, unta juga memiliki punuk untuk menyimpan lemak.

#5 Cacing Kapal
Cacing kapal (teredo navalis) merupakan hewan yang ditakuti para pelaut karena dapat merusak galangan kapal. Hewan ini dapat mencerna kayu dengan cara menghasilkan enzim selulosa pada saluran pencernaannya.

#6 Cacing tanah
Bentuk adaptasi fisiologi yang dilakukan cacing tanah berkaitan dengan penyesuaian terhadap tingkat keasaman. Cacing tanah memiliki kelenjar kapur di seitar kerongkongan yang berungsi menetralkan keasaman makanannya.

#7 Rayap
Rayap kayu merupakan hewan yang biasa hidup di dalam kayu dan memakan kayu tersebut sehingga biasanya merusak perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu. Rayap mencerna kayu degan bantuan enzim selulosa yang dihasilkan oleh flagelata dalam ususnya.

#8 Cumi-cumi
Cumi-cumi merupakan hewan dari kelompok Cephalopoda besar atau jenis molusca yang biasanya hidup di perairan laut dangkal. Cumi-cumi menghasilkan zat seperti tinta untuk mengelabui mangsanya.

#9 Hewan Berdarah Dingin
Bentuk penyesuaian diri hewan beradarh dingin terhadap perubahan suhu adalah kecepatan metabolismenya akan menurun jika berada di tempat yang berhawa dingin. Sedangkan hewan yang berdarah panas kecepatan metabolismenya akan naik jika berada di tempat atau daerah bersuhu panas.

#10  Nyamuk
Nyamuk merupakan hewan penghisap darah. Karena darah cenderung mengental, maka nyamuk memiliki penyesuaian yaitu dengan menghasilkan zat anti pembeku darah atau dikenal sebagai zat antikoagulan.

#11 Kepiting
Kepiting melakukan penyesuaian fungi tubuh untuk menyesuaikan kadar air dan keseimbanga ion tubuh. Kepiting dapat menyemprotkan air dari kelenjar di dekat matanya untuk mengatur volume air dan menyeimbangkan ion-ion di tubuhnya.



0 comments :

Post a Comment